Monday, June 27, 2011

WE GROW OLD


Sungguh tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Detik demi detik terus berputar. Hari berganti hari menggenapkan hitungan minggu, bulan dan tahun dan silih berganti seiring dengan pergantian siang dan malam. Pergantian ini bukanlah tanpa makna. Pergantian ini adalah sebahagian dari kekuasaan Allah swt sebagaimana firmanNya :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.” (QS Ali Imran :191)

Bertambah pula usia kita.
Secara automatiknya kuota umur kita berkurang.
Semakin kita mendekati kematian.

Penyair Arab mengatakan :“Kamu adalah rangkaian dari hari-hari. Jika satu hari telah berlalu, maka akan berkurang umur kamu.”

Lalu, apakah yang sudah kita perbuat dari bertambahnya usia kita atau berkurangnya kuota umur kita?. Akhirnya, mohon maaf atas segala kekurangan serta khilaf buat semua yang mengenaliku. Terima kasih atas segala doa yang diberikan.

Sunday, May 22, 2011

BERHENTI BERBICARA


Jika anda gagal, bersyukur. Jika anda berjaya, bersyukur. Seperti yang saya selalu katakan, “lebih banyak kali anda gagal, lebih banyak kali anda akan berjaya”.
Berdasarkan oleh sebuah kajian oleh The National Federation of Independent Business “2994 perniagaan baru yang gagal dikaitkan dengan sikap pengasasnya yang menagihkan terlalu banyak masa untuk mengkaji dan merancang. Mereka hanya mampu bertahan selama 3 tahun berbanding dengan pengasas yang mengambil peluang tanpa perancangan”
- usahawan berjaya


Telah kalian fahami betapa pantas peredaran masa, sedangkan aktiviti yang mesti diselesaikan sentiasa banyak. Masa-masa yang telah berlalu sedikit sebanyak pasti telah meninggalkan kesan dan merangsang jiwa untuk membayangkan hari-hari yang mendatang.
Sabda Rasulullah SAW;
Jika pun berlaku kiamat, di tanganmu masih ada benih pohon kurma, jika kamu berkesempatan menanamnya, maka hendaklah kamu menanamnya.”

Dalam merenungi hadis tersebut, dapatlah diumpamakan seorang tua yang menanam benih sepohon pokok buah-buahan….
Orang muda: Mengapa tuan hamba menanam pokok buah ini, sedangkan umurmu sudah hampir ke pintu kubur!
Orang tua: Orang dahulu pun menanam pokok untuk kita orang yang kemudian memakannya.

Tetapi bagaimana yang dimaksudkan dalam hadis tersebut tentang masa akan kiamat? Masihkah ada masa untuk bercucuk tanam?. Hadis tersebut menjelaskan hakikat berusaha dan bekerja. Selagi ada hayat, jangan membuang masa dan berpeluk tubuh sahaja. Ayuh berusahalah dalam kehidupan untuk kebahagian DUNIA & AKHIRAT insyaAllah

Monday, May 9, 2011

DETERMINATION

Seluruh tenaga, masa, fikiran dan wang ringgit yang kita gunakan akan menjadi sia-sia sekiranya kejelasan matlamat tidak tercapai. Matlamat hidup yang tidak jelas berlaku secara berleluasa dalam reliti masyarakat kita hari ini. Membiarkan hal ini berterusan bererti kita mendedahkan masyarakat kepada kerosakan demi kerosakan. Mengetahui matlamat sesuatu perkara, amat penting dalam melaksanakan tugas, kerja dan ibadah setiap hari. Seorang pelajar yang faham matlamat belajar akan belajar bersungguh-sungguh. Seorang pekerja yang faham matlamat kerja, akan berusaha dalam kerjayanya. Pendek kata, orang yang jelas matlamatnya akan berusaha untuk mencapainya, merasa mudah untuk mencapainya kerana sudah jelas matlamatnya.

Terfikirkah kita sebelum ini apakah matlamat kehidupan manusia itu dijadikan? Menjadi seorang lelaki mahu pun perempuan, kecil, besar, tua, muda, miskin, kaya, remaja, dewasa dan sebagainya. Apakah matlamat hidup mereka? Sebagai muslim Al-Quran secara jelas memberitahu.Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT sudah jelas matlamatnya seperti yang dijelaskan di dalam surah al-Baqarah ayat 30 yang bermaksud;

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat" Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi?" Mereka bertanya (tentang hikmah ketetapan Tuhan itu dengan berkata) "Adakah Engkau ( Ya Tuhan kami) hendaklah menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dan memujiMu dan mensucikanMu. Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya." ( 2:30)

Saturday, December 19, 2009

MIGRATION : SALAM MAAL HIJRAH

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr 59: 18)

Orang bertakwa hendaknya mempunyai visi ke depan, visi yang melampaui alam dunia ini, yaitu alam akhirat. Jadi, selaku orang bertakwa, kita tidak cukup memikirkan visi-visi duniawi berupa agenda bulanan, tahunan, belasan tahun, ataupun puluhan tahun ke depan, tetapi lebih jauh dan penting dari itu adalah kehidupan setelah ini, kehidupan akhirat yang abadi. Tidak semua kita mampu menghayati ayat tersebut. Sebagian kita mengetahui makna lafzhiyahnya, tapi tidak setiap kita mampu merenungkannya sehingga menjadi stimulus yang mampu merubah gaya hidup dan cara berfikir kita.

Penyebabnya boleh jadi karena agenda duniawi yang memenuhi pikiran, sehingga tidak lagi tersedia ruang dalam otak kita untuk program hidup di akhirat. Masih banyak agenda-agenda duniawi jangka pendek yang menguras pikiran, tenaga, dan waktu. Sehingga sangat sedikit bahkan tidak ada waktu lagi yang diluangkan untuk memikirkan persiapan kehidupan akhirat.

Keyakinan akan hidup akhirat akan membuat kita:

Pertama, termotivasi untuk beramal shaleh, sebab amal shaleh akan mengantar seseorang ke dalam surga, sedangkan amal jelek akan membawa ke neraka.

“Dan orang-orang yang beriman serta beramal shaleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (Al Baqarah 2: 82)

Kita tentu lebih merindukan surga dengan segala kenikmatannya ketimbang neraka dengan semua azabnya.

“Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung”. (Al-Hasyr 59: 20)

Kedua, keyakinan pada akhirat akan menimbulkan sikap ikhlas dalam diri, karena semua kebaikan akan dibalas oleh Allah dengan yang lebih baik. Maka kita tidak perlu bermalasan dalam ibadah.

Ketiga, adalah menghindari perbuatan tercela. Perbuatan tercela akan dibalas oleh Allah dengan musibah dan azab, kalau tidak di dunia, nanti di akhirat. Sementara, di akhirat, mulut tidak dapat membela diri, karena yang menjawab adalah anggota badan kita masing-masing yang pernah melakukan.

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”
(QS. Yasin 36 : 65).

Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the ones we've been waiting for. We are the change that we seek.

Friday, November 27, 2009

GHURABA


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Islam bermula dalam keadaan asing (gharib), dan akan kembali di anggap asing sebagaimana bermula. Maka beruntunglah orang-orang asing itu (ghuraba).”
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah)


Ya, jadilah ghuraba (orang-orang terasing), bukan karena kita pendatang baru di kampung halaman, melainkan karena kita memegang teguh prinsip-prinsip agama, di tengah masyarakat yang telah melupakan agama. Manusia yang memegang teguh sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di tengah masyarakat yang tidak kenal siapa sosok nabinya, bahkan istihza (memperolok-olok) sunahnya. Memegang teguh akhlak dan adab Islam, di tengah masyarakat yang terpukau dengan akhlak dan adab Barat yang sekuler dan liberal, atau akhlak dan adab timur yang sinkretisme. Memegang teguh solusi Islam di tengah masyarakat yang lebih mempercayai solusi Barat atau sebaliknya.

Manfaat Bergaul Dengan Manusia

Imam Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin menyebutkan beberapa kentungan bergaul dengan manusia:

1. Belajar dan mengajar

Ar Rubayyi bin Khaitsam berkata, “Belajarlah lalu uzlah-lah, karena ilmu itu merupakan dasar agama. Tidak ada kebaikan dalam uzlahnya orang-orang awam.”

Seorang ulama ditanya, “Apa pendapatmu tentang uzlahnya orang bodoh?” Dia menjawab, “Itu sama dengan kehancuran dan bencana.”

Orang itubertanya lagi, “Lalu bagaimana dengan uzlahnya orang berilmu? Ulama tersebut menjawab, “Engkau tidak perlu peduli dengannya. Biarkan saja uzlahnya itu. Dia sendiri yang menanggung penderitaan dan kenistaannya. Dia menolak minum air segar, hanya minum dari daun-daun kering hingga berjumpa dengan Allah", Sedangkan mengajarkan ilmu adalah salah satu amal paling utama dalam Islam, sebagaimana mencari ilmu.

2. Mengambil dan Memberi Manfaat

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. “ (HR. Muslim)

Hadfits ini tidak bisa kita amalkan tanpa bergaul dengan manusia, dan Rasulullah sendiri menegaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya (anfa’uhum linnas).

3. Melatih diri sendiri dan membimbing orang lain

Bergaul dengan manusia merupakan sarana berlatih kesabaran, menata jiwa dan emosi, serta menundukan hawa nafsu, karena ia harus menghadapi berbagai karakter manusia. Adapun membimbing manusia sama halnya dengan mengajarkan ilmu kepada mereka, dengan segala macam bentuk dan kendalanya.

4. Mendapat pahala dan Membuat orang lain mendapat pahala

Bergaul dengan manusia membuat anda dapat saling mengunjungi, menjenguk orang sakit, mengurus jenazah, memenuhi kebutuhan, mengundang jamuan makan atau mendatangi undangan. Ini semua tentu tidak syak lagi adalah ladang amal shalih yang memiliki ganjaran yang besar di sisi Allah ‘Azza wa Jalla bagi pelakunya atau orang lain.

5. Tawadhu

Sifat ini tidak akan muncul jika seorang menyendiri. Bisa jadi uzlah dilakukan karena kesombongan, merasa bersih, dan suci, sedangkan orang lain kotor dan rusak. Itulah yang membuatnya hilang ketawadhuan dan husnuzh zhan dengan manusia.





Sunday, October 25, 2009

UKHWAH ISLAM


Hidup bukan hanya untuk diri sendiri. Pernahkah Anda mendengar kata-kata tersebut?

Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas. HIDUP bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan. Hidup kita ini sangat mengagumkan dan kita perlu menghargai Hidup ini. Menghargai HIDUP berarti menggunakan hidup untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Mereka yang menghargai HIDUPnya, akan lebih dekat dengan kemudahan dan keberuntungan dalam hidupnya. Sebaliknya mereka yang tidak menghargai HIDUPnya, hanya memikirkan dirinya sendiri, akan lebih dekat dengan kesulitan dalam kehidupannya. Bagaimana caranya menghargai HIDUP kita ? Apa yang harus dilakukan dalam menghargai HIDUP, sehingga dekat dengan kemudahan dan keberuntungan hidup ?

1. Mengubah Orientasi Hidup Dengan Memikirkan Orang Lain

Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil lewah besar, ingin penghasilan lebih tinggi, ingin lebih kaya, dll. Kalau hal itu yang selalu memenuhi benak pikiran kita, itu artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri. Hanya memikirkan dan mementingkan diri sendiri. Mulailah mengubah pusat hidup kita menjadi banyak memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikrikan orang lain. Ini akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan dan keberuntungan dalam hidup.

2. Meningkatkan empati kepada orang lain.

Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang lain. Sedangkan sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain. Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain. Bagaimana caranya ?. Kita sapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagai kebaikan dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.

3. Banyak Melepaskan Energi Positif.

Melepasakan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang kesusahan ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif, artinya kita melepaskan energi positif kepada orang lain. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepasakan energi positif ini, diantaranya mungkin anda punya semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain, maka berbagilah dengan orang lain. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup, kemudahan rejeki, dll.

4. Bertawakal Kepada Allah SWT

Hidup ini hanyalah ‘pemberian’ dari Yang Maha Kuasa. Dia-lah yang berkuasa mengambilnya kembali. Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan kita. Tentunya itu semua bermula dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang sudah diberikan oleh-Nya. Bertawakal artinya berserah diri kepada Allah. Bersyukur menerima kehidupan ini. Bersabar dalam setiap langkah kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras.

Semoga Anda mendapatkan Inspirasi dan motivasi hari ini smile.gif

Monday, October 5, 2009

ISLAM UNTUK SEMUA


"Dan tidak Kami utus engkau Muhammad, melainkan untuk membawa rahmat kepada seluruh alam".(surah al-Anbiya, ayat 107)

Ayat ini mengisyaratkan bahawa Rasulullah s.a.w. terutus dengan membawa rahmat kepada seluruh alam. Antara rahmat yang dibawa oleh Junjungan s.a.w. yang memancarkan keindahan Islam ialah:

Pertama, rahmat dan keindahan akidah serta syariah Islamiah yang mengatur kehidupan manusia sehingga dengan kehidupan yang berpandukan akidah dan syariah Islam itu manusia mampu menikmati kemakmuran dan kesejahteraan hidup.

Kedua, rahmat dan keindahan akhlak yang bertunjangkan keindahan dan keunggulan keperibadian Rasulullah s.a.w. yang mana dengan menterjemahkan nilai-nilai akhlak itu dalam menjalani kehidupan, pasti keindahan dan rahmat Islam akan melimpah dengan memberi kebahagiaan dan ketenangan hidup berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.

Ketiga, rahmat yang diajarkan Islam dengan terjananya nilai persaudaraan yang memancarkan nilai kasih sayang,bersefahaman, bekerjasama, bermuafakat dan bersatu padu. Indahnya Islam kerana tidak menyukai hidup bersengketa dan bermusuhan. Indahnya Islam kerana membenci kehidupan yang bercalar dengan hasad dengki, fitnah memfitnah, berprasangka dan saling berdendam.

Keempat, rahmat dan indahnya Islam kerana menganjurkan nilai kemanusiaan sesama insan dengan saling hormat menghormati, bertoleransi dan memelihara hak masing-masing. Rahmat kasih dan nilai ihsan juga dapat dirasai oleh makhluk Allah yang lain seperti haiwan, tumbuh-tumbuhan dan alam sekitar. Sehingga dengan menunaikan hak dan tanggungjawab sebagai manusia muslim, maka tiadalah terjadi penindasan peng-aniayaan dan pencemaran alam sekitar.

Oleh itu marilah bersama-sama kita hayati keindahan Islam dengan mengamalkan segala ajarannya yang terpancar menerusi al-Quran dan Sunnah Junjungan s.a.w. Keindahan Islam dinikmati kerana kita berpegang dengan akidah, menjalani hidup berpandukan syariah dan bergaul sesama insan dengan akhlak Islamiah yang indah seperti menjaga hak saudara dan berkasih sayang serta hormat menghormati.

Sunday, September 6, 2009

SELAMAT MENYAMBUT RAMADAN


Ya Allah ampuni daku… rintih Alif pada Sang Pencipta. Terasa berdosa kerana, tidak seperti Ramadhan sebelumnya, masuk 10 Ramadhan sahaja sudah hampir khatam dan kadang-kadang sudah masuk ’sesi’ kedua bacaan Al-Qurannya. Ramadhan kali ini terasa kosongbagi Alif, sehinggalah beliau terbaca artikel ini.

Kenapa kita baca Al-Quran walaupun tidak memahami isinya?

Terdapat seorang lelaki tua yang tinggal di sebuah ladang di Kentucky, US dengan cucunya. Setiap pagi, Si Datuk akan membaca Al-Quran di ruang dapur. Si cucu yang melihat, juga meniru perbuatan Datuknya itu. Satu hari si Cucu bertanya kepada datuknya, “Atuk, saya baca Quran ini tapi tak fahamlah maksudnya. Kalau faham pun saya akan lupa bila tutup Al-Quran. Jadi apa gunanya kita baca Al-Quran ini?” Si Datuk lalu berpaling sebentar dan mendapatkan sebuah bakul yang kotor kerana diisi arang sebelumnya. “Nah, kau pergi sungai, bawak air dalam bakul ni” . Si cucu pun bergegas ke sungai yang berhampiran dengan rumah mereka di ladang. Apabila pulang, tiada lagi air yang tinggal. “Kau lambat sangat, cuba lari laju-laju sikit”. Si cucu pun berlari ke sungai dan apabila tiba di hadapan datuknya, tiada juga air yang tinggal. “Tak boleh lah Atuk”. Cuba sekali lagi. Kali ini datuknya melihat dari pintu. Si cucu pun, cepat-cepat ke sungai dan berlari membawa bakul untuk tunjuk kepada datuknya. “Nampak tak Atuk? Tak boleh lah”. “Tak ada gunaya” bentak si cucu. Si Datuk pun berkata, “Jadi kau rasa tak bergunalah? Cuba kau tengok bakul tu”. Seperti baru tersedar, si cucu baru perasan yang bakul yang kotor tadi, kini sudah bersih. Terus si datuk menyambung, “Macam itu lah dengan membaca Al-Quran, walaupun tidak memahami maksudnya, tetapi ia tetap membersihkan si pembacanya. Itu semua dengan kehendak Allah. Kerja Allah” Subhanallah. Tersentak Alif bila membaca artikel berkenaan yang sebelum ini sering memberi alasan nak tunggu faham Al-Quran baru hendak membacanya selalu.

“Ya Allah, Ya Tuhanku! Rahmatilah aku dengan Al-Quran dan jadikanlah Al-Quran bagiku sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah, Ya Tuhanku! Ingatkanlah aku apa yang aku terlupa daripada ayat-ayat Al-Quran. Ajarkanlah aku daripada Al-Quran apa yang belum aku ketahui. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan siang; dan jadikanlah Al-Quran itu hujah bagiku (untuk menyelamatkan daku di akhirat), wahai Tuhan Sekalian Alam.”

Tuesday, August 11, 2009

1 MALAYSIA : ISLAM DIDAHULUKAN, PRESTASI DIUTAMAKAN


Setiap orang yang bersungguh-sungguh akan mendapat ganjaran masing-masing,
Maka mintalah pertolongan Allah dan buatlah kebaikan untuk mendapatkan ganjaran tersebut,
Dan kelebihan ilmu adalah dengan bayangan petunjuk hidayah,
Kebahagiaan di dunia dan akhirat dikecapi dengan memiliki kebahagiaan itu,
Bekerjalah demi TuhanMu sekiranya kamu inginkan kebahagiaan,
Kebahagiaan sebenar pada Taqwa kepada Allah dan mentaati perintahnya


Apa yang menjadikan saya benar-benar tertarik dengan syair ini ialah mesejnya yang sangat bererti. Syair ini menyatakan bahawa syarat untuk kita mengecapi kebahagiaan di dunia dan jua di negara abadi kelak adalah kita semestinya memiliki kebahagiaan terlebih dahulu. Mungkin agak sukar untuk memahaminya? Biarkan saja saya terangkan. Saya berikan satu perumpamaan mudah. Syarat untuk masuk ke dalam stadium bagi menonton perlawanan bola sepak ialah tiket. Jika kita sudah membayar harga tiket, maka kita dibenarkan masuk melalui pintu-pintu yang disediakan. Begitu juga dengan kebahagiaan. Jika kita mahukan hidup ini bahagia dan ceria, maka kita semestinya membayar harganya. Apakah harganya? Harganya ialah dengan kebahagiaan. Cuba lihat pada rangkap terakhir syair ini. Kebahagiaan sebenar adalah pada Taqwa Allah dan mentaati perintahnya. Jika kita sudah bertaqwa dan melaksanakan semua arahan Allah swt, maka kita sudah memiliki kebahagiaan. Oleh itu, dengan kebahagiaan itu kita akan mengecapi kebahagiaan di kedua-dua negeri ini. Dengan mudahnya, kebahagiaan dimiliki dengan kebahagiaan. Semoga kita diberikan faham terhadap agama ini.

Begitu cantik sekali gaya syair ini membina saling kaitan antara kesungguhan dan taqwa kepada Allah. Ini memberikan kita panduan yang jelas dalam bersungguh-sungguh. Kalau anda seorang bapa, kenapa anda sanggup bersengkang mata dan memerah keringat untuk menyara kehidupan sebuah keluarga. Seorang guru begitu sabar dengan kerenah anak murid dan jua bebanan tugas yang bertindih-tindih. Para peniaga dan orang-orang bisnes sanggup menghabiskan puluhan ribu ringgit sebagai modal pemula. Atlit yang terpilih untuk mewakili negara dalam sesuatu temasya sukan peringkat dunia akan berlatih sedaya mungkin dengan jadual latihan yang ketat dan penuh disiplin. Semua ini adalah sebahagian contoh untuk menunjukkan kesungguhan. Tetapi kenapa anda bersungguh-sungguh? Apa yang menjadi dorongan untuk anda bersungguh-sungguh? Itu persoalan yang semestinya kita jawab dengan hati yang ikhlas. Kita mesti menjadikan Allah swt sebagai matlamat kita. Kita bersungguh-sungguh kerana Allah swt . Seorang bapa bersungguh-sungguh kerana dia beriman dengan hadis “sebaik-baik harta adalah hasil daripada kerja tanganmu sendiri”. Seorang guru gigih mendidik anak bangsa kerana tahu semua makhluk di langit dan bumi termasuk ikan di lautan mendoakan keampunan bagi semua guru yang mengajar ilmu Allah. Para peniaga dan tokoh korporat bertungkus lumus untuk menjayakan perniagaan kerana mengetahui mereka adalah pekerja Allah yang diamanahkan untuk menguruskan harta milik Allah. Atlit sukan berlatih dan bermain dengan prestasi cemerlang kerana dia tahu Allah lebih menyukai seorang mu’min yang kuat berbanding mu’min yang lemah. Semuanya dilakukan kerana Allah swt :)

Saturday, August 8, 2009

Al-QURAN SYAAMIL

ANDA NAK BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI AL-QURAN? INGIN MEMAHAMI KALIMAH-KALIMAH ARAB DI DALAM AYAT-AYAT QURAN YANG KITA BACA SETIAP HARI?
KAMI ADA JAWAPANNYA!! QURAN SYAAMIL. QURAN TERJEMAHAN SECARA HARFIAH & MAKNANYA.
HARGA PASARAN RM 160. BELI DENGAN KAMI HARGA ISTIMEWA RM125 SAHAJA TERMASUK POS. NANTI ADA LAGI! PERCUMA CD MP3 30JUZUK BACAAN AL-QURAN OLEH SHEIKH SAID GHAMIDI.
KAMI MENGIMPORT DIRECT DARI KILANG. PENGEDAR DIPERLUKAN JIKA BERMINAT.

AYUH, SAMA-SAMALAH KITA MENCARI KEREDHAANNYA DENGAN MEMBACA AL-QURAN.

* sila klik pada gambar untuk melihat dengan lebih jelas